Senin, 10 Oktober 2016

Aliran pada film


Pada awal sejarah film, para sineas semacam Lumiere film yang dibuatnya hanya berkonsep merekam kenyataan yang ada, seperti para pekerja pabrik yang meninggalkan aktifitasnya, suatu peristiwa yang direkamnya tanpa menceritakan kisa apapun atau suatu cerita yang telah direncanakan. Tetapi beberapa tahun kemudian oleh George Milles mengubah kenyataan yang naïf itu menjadi suatu kisah yang dibumbui oleh fantasi yang menarik. Hasil dari olahan Milles dari kenyataan menjdi suatu tontonan yang penuh dengan dunia impian. Seiring dengan perkembangan populernya aliran “Surealisme”, yaitu sebuah aliran dalam dunia kesenirupaan yang berkonsep pada takbir mimpi dengan dipenuhi oleh daya fantasi itu, maka perkembangan film tak lepas dari pengaruhnya, Berbagai macam konsep cerita yang berbau fantasi tercipta hingga Amerika dibawah sentuhan pemikiran dan tangan Edwin. S terlahir teknologi editing sejajar (parallel editing) dan  teknologi penciptaan gambar bergerak semakin sempurna ketika D.W.Grith di tahun 1903 menciptakan teknik pengambilan gambar melalui kamera dengan nama Close Up, Tracking dan Planning sehingga hasil gambar yang terbidik menjadi semakain dinamis. Aliran Surialisme yang berkonsep menguak takbir mimpi kedalam bentuk-bentuk fantasi telah mempengaruhi konsep pembuatan film fantasi.
 Perkembangan film di abad 21 mengalami perubahan yang spektakuler, ketika unsur teknologi menjadi bagian penting dalam proses produksi sebuah film. Seiring dengan perkembangan komputer mengarah pada digitalisasi, maka program-program yang mendukung dalam proses produksi film telah tercipta seperti program editing, Animasi, Audio, bahkan special efek yang menghasilkan efek-efek gambar yang manajubkanpun tersedia, maka film yang akan terciptapun hasilnya luar biasa. Kwalitas gambar semakin jernih ketika teknik digital kamera mengambil alih teknik manual, dengan hadirnya kamera yang berbasis 3 CCD sehingga output gambar per frame  hasil rekaman menjadi lebih besar diantaranya 720 X 480 pixel sebuah frame film  berkwalitas digital menggeser tekniklogi sebelumnya yang mampu menghasilkan frame film 320 X 240 Pixel. 
Dari perkembangan teknologi yang begitu drastis tersebut, terutama peralatan yang dipakai dalam proses produksi dengan sumber manusia yang handal, maka karya-karya yang fantastis dan enak ditontonpun dapat tercipta. Keberhasilan sebuah film tidak ditentukan oleh ceritanya saja, akan tetapi unsur-unsur yang terkait dalam proses produksi sebuah film diantaranya produser, sutradara, penulis skenario, panata kamera, penata artistik, penata musik, penata suara dan editing dapat menyatu dalam proses produksinya, bersinergis satu dengan yang lainnya serta saling mengerti masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya. 

Jenis-Jenis Film

 Ada beberapa jenis film yang beredar dipasaran dengan berbagai kriteria serta aturan masing-masing. Beberapa jenis film tersebut masingmasing mempunyai tujuan dan fungsi sendiri-sendiri diantaranya :

1.      Film Dokumenter (Documentary Films)  
Film dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, bahwa film dukumenter tak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.
Dewasa ini film dokumenter
menjadi trend tersendiri dalam perfilman dunia. Para pembuat film dokumenter bisa bereksperimen dan belajar banyak hal ketika terlibat proses produksi sebuah film dokumenter. Suatu perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi film dokumenter juga meraup keuntungan yang cukup memuaskan, misalnya film-film dokumenter yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi dunia diantaranya National Geographic, Animal Planet, serta Discovery Channel yang mantap menyiarkan film-film dokomenter tentang masalah alam dan kebudayaan serta teknologi.

2.      Film Cerita Pendek (Short Films)

Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Pada kelompok tertentu film cerita pendek dipakai untuk bereksperimen dan merupakan batu loncatan agar memahami segala hal tentang dunia film sebelum kelompok tersebut membuat film cerita panjang. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/ kelompok yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan. Selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.

3.      Film Cerita Panjang (FeatureLength Films)

Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Filmfilm jenis ini mempunyai durasi 60 menit ke atas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit. Film-film produksi Amerika merupakan jenis film ini. Bahkan film-film tertentu atau film kolosal durasinya biasanya mencapai lebih kurang 180 menit seperti film produksi India yang kaya dengan nyayiannya.

4.      Film Profile Perusahaan (Corporate Profile)  
Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik. Misalkan tayangan “Usaha Anda” yang disiarkan oleh SCTV. Selain itu filmfilm  jenis ini sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tententu.

5.      Film Iklan Televisi (TV Commercial)  
Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang suatu produk (Iklan Produk) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat). Iklan produk biasanya menampilkan suatu produk yang diiklankan secara eksplisit, artinya ada stimulus audio visual yang menjelaskan dari produk tersebut secara langsung. Sedangkan iklan layanan masyarakat, menginfor-masikan kepedulian produsen terhadap kejadian fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan, sehingga tampilan produk tersirat secara implisit.

6.      Film Program Televisi (TV Programme)

Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan PH. Secara umum program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu film cerita dan film non cerita. Jenis cerita terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non fiksi. Kelompok cerita fiksi memproduksi film serial (sinetron dan FTV) sedangkan kelompok cerita non fiksi memproduksi film dokumenter, pendidikan, profile, Quiz dan sejenisnya serta berita.  

7.      Film Video Clip (Music Video)

Film Video Clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Jenis ini biasanya durasinya singkat berdasarkan panjang lagunya. Jenis ini dipopulerkan pertama kali oleh MTV pada tahun 1981. Di Indonesia film jenis ini berkembang secara cepat dan mempunyai aliran tersendiri seiring dengan bertambahnya stasiun televisi. Bahkan ada rumah produksi yang telah berkonsentrasi khusus menggarap jenis film ini.

1 komentar:

  1. Casino Near Jackson, MS - Mapyro
    Get directions, reviews and information for Casino Near 김포 출장샵 Jackson, MS. Casino Near 여주 출장샵 Jackson, MS 38664, United States Mapysro is the only 경상남도 출장샵 place 나주 출장안마 in Mississippi with a 김천 출장안마 casino.

    BalasHapus