Kamis, 06 April 2017

PROSES ANALISA USER INTERFACE PADA WEBSITE GARUDA INDONESIA





Sekarang ini web telah begitu populer diberbagai kalangan di masyarakat, karena mereka menggunakan web sebagai media untuk mencari informasi dalam kehidupan sehari-hari. Website dibangun dengan berbagai fugsi dan berbagai kebutuhan sesuai dengan kepentingan atau keinginan yang membuatnya. Karena peranan website sangat penting, maka dalam membangun sebuah website harus memperhatikan beberapa faktor yaitu : usability, user experience, dan user interface.Tujuan utama dalam pembuatan website adalah menyebarkan informasi, oleh karena itu sebuah website harus dapat diakses oleh pengguna. Faktor usability dan utility merupakan faktor penting pada sebuah website. Usability merupakan sebuah atribut yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan oleh pengguna. Sedangkan utility adalah kemampuan sebuah website untuk memberikan manfaat atau kegunaan atau kepuasan kepada pengguna.

Pada dasarnya, fokus dari Interaksi Manusia dan Komputer adalah perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai (user interface) pada suatu sistem. User Interface dapat diartikan sebagai bagian sistem komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara langsung.

Berikut ini merupakan kriteria dari User Interface yang Friendly antara lain :
  1. Memiliki tampilan yang bagus
  2. Mudah dioperasikan
  3. Mudah dipelajari
  4. Pengguna selalu merasa senang setiap kali menggunakan software tersebut
Ada beberapa parameter umum dalam evaluasi sebuah website, yaitu :
  1. Readability
  2. Speed / kecepatan akses
  3. Accuracy / ketepatan
  4. Mobilitas konten
  5. Efisiensi

Dari parameter inilah akan digunakan untuk mengevaluasi web yang dalam hal ini Garuda Indonesia untuk digali lebih dalam mengenai bagaimana antarmuka web mereka kepada pengguna yang ingin memesan tiket, melihat penawaran yang disediakan, dan informasi lainnya yang terkait dengan Garuda Indonesia.
Dalam kasus ini, saya akan mencoba memberikan pendapat mengenai user interface yang di tampilkan pada laman resmi Garuda Indonesia. Garuda Indonesia sendiri merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang melayani penerbangan dengan rute antar provinsi maupun antar negara dan sudah diakui dunia sebagai salah satu maskapai terbaik saat ini. Untuk itu saya akan mencoba menganalisa bagaimana user interface dari web Garuda Indonesia, kemudahan apa saja yang ditawarkan oleh website ini dan menemukan sisi lemah untuk kemudian dianalisa dan menjadi dasar pengembangan website.
Halaman awal
Gambar 1 : Halaman depan dari website Garuda Indonesia.

Berikut ini merupakan proses analisis dan evaluasi dari web Garuda Indonesia, antara lain :

  1. Readability
Parameter ini menyangkut bagaimana kemudahan user untuk membaca sebuah informasi yang didapat dari sebuah web yang diberikan ataupun mencari informasi yang diinginkan dari sebuah web. Di website Garuda ini pengguna diberikan beberapa shortcut bila ingin memesan tiket dan penawaran promo atau fasilitas yang digunakan oleh maskapai ini dan ini sudah bisa didapatkan di halaman depan web tersebut.

Gambar 2 : Penawaran dan promo yang ditawarkan oleh maskapai.


Gambar 3 : Fasilitas yang diberikan oleh maskapai.

Pemberian dan pemilihan warna dan gambar untuk mempercantik tampilan juga diperlukan untuk menambah daya tarik konsumen / user dalam menggunakan sistem yang didapatnya. Di website Garuda ini memakai warna-warna halus sehingga membuat user merasa nyaman untuk menggunakan bahkan bisa berkali-kali karena tampilan dari webnya yang enak dipandang. Selain itu penggunaan font huruf yang jelas namun dapat dibaca oleh semua kalangan juga mendukung daya tarik dari interface web ini. disediakan pula dual bahasa bagi para turis asing yang ingin menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam menggunakan web ini. Walaupun demikian ditemukan juga beberapa warna font yang terlalu halus nan kecil di bagian kolom berita yang menyulitkan pengguna untuk membaca berita yang disajikan.


Gambar 4 : Promo yang diberikan secara visual dan pemberian warna-warna yang halus dan nyaman untuk dilihat.

Gambar 5 : Pemilihan warna yang halus dan konten berita utama yang disediakan serta fasilitas  utama yang ditawarkan.

Gambar 6 : Adanya dual bahasa pada website.

Gambar 7 : Fasilitas Login dan Sign Up untuk reservasi atau penawaran promo lebih lanjut.

Adanya pintasan untuk melakukan reservasi di halaman utama juga menjadi nilai tambah bagi web ini karena web ini memahami betul keinginan utama dari user yakni melakukan pemesanan tiket untuk penerbangan secara cepat. Di menu pintasan inilah diberikan bagaimana reservasi, check-in, status reservasi, jadwal penerbangan, pesan hotal, dan info terkait.

Gambar 8 : Pintasan untuk melakukan reservasi tiket. Disini terlihat tak ada kesalahan sistem dalam melakukan reservasi (terlihat dari ketika memilih Jakarta sebagai Keberangkatan, maka daerah Tujuan sudah dipastikan bukan daerah Jakarta dan diarahkan ke daerah lain) dan pemilihan tanggal yang jelas juga membantu user dalam melakukan reservasi.

Gambar 9 : Tampilan Proses Permintaan ketika ingin dilakukan pencarian penerbangan yang sudah dipesan. Setelah itu user akan diarahkan ke halaman pemilihan jam terbang dan pembayaran tiket via online.

Gambar 10 : Tampilan Proses Permintaan ketika ingin dilakukan pencarian penerbangan yang sudah dipesan.

  1. Kecepatan akses
Untuk menguji seberapa cepat akses web tersebut, baik dari perangkat seluler maupun desktop. Setelah diuji, untuk web Garuda ini mendapatkan rating 22/100 untuk masalah kecepatan akses dan 95/100 untuk Pengalaman Pengguna pada perangkat seluler. Pada perangkat desktop mendapatkan rating 65/100 untuk masalah kecepatan akses dan 95/100 untuk Pengalaman Pengguna. Menurut saya penyebab rendahnya kecepatan dalam mengakses web ini disebabkan banyaknya gambar yang digunakan untuk promosi maskapai pada web tersebut sehingga membuat berat web dalam hal akses serta penggunaan flash picture untuk mempercantik tampilan. Namun dari segi kepuasan pengguna mendapat rating sangat baik. Ini disebabkan karena web Garuda Indonesia memberikan kemudahan dalam hal menemukan informasi yang diinginkan user seperti reservasi tiket, informasi promo bulanan, berita terkait, fasilitas yang diberikan dan lain-lain di halaman utama membuat user diarahkan untuk mendapat informasi ditambah tampilan yang halus, futuristik, terstruktur, dan nyaman sehingga membuat user menjadi ingin menggunakan berkali-kali dan web yang responsif sehingga dapat diakses dari perangkat manapun.

Gambar 11 : Uji kecepatan akses pada perangkat seluler.

Gambar 12 : Uji Kepuasan Pengguna terhadap web menggunakan perangkat seluler dan responsif web terhadap perangkat lunak (adanya menu pintasan dalam hal ini menu utama dan reservasi tiket penerbangan).

Gambar 13 : Uji kecepatan akses pada perangkat desktop.

  1. Accuracy / ketepatan
Pada web Garuda ini mengedepankan kebutuhan utama user ketika melihat web ini pertama kali. Kebanyakan user ingin mencari sesuatu yang cepat, mudah, efektif, dan efisien, termasuk dalam hal pemesanan tiket pesawat. Garuda Indonesia sudah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan menu pintasan di sebelah kanan layar dan di tempat itulah user bisa langsung mendapatkan informasi secara jelas tanpa harus mengunjungi link-link yang lebih dalam. Selain itu kolom promo divisualisasikan dalam bentuk gambar sehingga menggugah user untuk mencoba layanan promo yang diberikan. Untuk informasi mengenai berita, mitra kerja, dan investor disediakan pada menu utama secara jelas sehingga memudahkan user untuk mendapatkan informasi terkini mengenai Garuda. Web ini menyediakan aplikasi seluler yang dapat diunduh di Android, Apple, dan BlackBerry sehingga mendukung platform smartphone yang kini digunakan serta untuk memperluas jaringan dibuatlah link ke media sosial via Facebook, Twitter, dan YouTube. Untuk update berita, web ini selalu melakukan regulasi dalam hal pembaharuan konten-konten berita yang ditampilkan sehingga pengguna akan mendapatkan berita terkini yang dikeluarkan oleh admin dari web ini.

Gambar 14 : Penempatan yang baik mendukung progresivitas sebuah web untuk digunakan oleh user untuk mendapatkan informasi yang diinginkan secara cepat dan mudah.

Gambar 15 : Penempatan kolom pencarian pada laman berita untuk mencari berita atau artikel terkait maskapai serta dilengkapi dengan gambar untuk menarik pengguna membuka link tersebut, seharusnya kolom search ditempatkan pada halaman awal web untuk navigasi lebih kompleks.

  1. Mobilitas Konten
Dalam hal ini, Garuda Indonesia sudah menyediakan aplikasi yang dapat di install di berbagai platform smartphone terkini seperti Android, Apple dan BlackBerry yang dapat diundunh secara gratis pada masing-masing store sehingga mempermudah pengguna mobile untuk mengakses web ini.

Gambar 16 : Aplikasi Garuda Indonesia pada masing-masing platform smartphone terkini dan kompatibel.

  1. Efisiensi
Dari segi efisiensi, menurut saya web Garuda Indonesia cukup efisien dalam menjawab kebutuhan user dalam hal mendapatkan hal-hal yang umumnya diinginkan user ketika ingin memesan tiket penerbangan online secara cepat dan mudah sehingga user merasa dimanjakan dengan fasilitas yang diberikan pada web ini. selain itu tampilan yang interaktif, tak terlalu mengganggu dan nyaman untuk dipandang menjadikan user untuk diarahkan secara cepat dan mudah untuk mendapatkan informasi yang diharapkan sehingga user menjadi puas dari pelayanan yang diberikan oleh web ini.
Jadi, kesimpulan dari analisis interaksi pengguna ini adalah secara keseluruhan web Garuda Indonesia sangat baik dalam menjawab kebutuhan pengguna akan pelayanan yang cepat, mudah, dan efisien. Disamping itu web ini mengedepankan desain yang menarik, futuristik, nyaman dipandang, dan tak membosankan sehingga pengguna akan selalu menggunakan aplikasi web ini jika ingin melakukan reservasi secara praktis. Namun demikian web ini terdapat beberapa kelemahan, diantaranya kecepatan akses web yang agak lambat karena terlalu banyak konten gambar beresolusi besar dan agak mengganggu yang digunakan untuk mempromosikan penawaran baru. Selain itu ada beberapa font tulisan yang terlalu halus sehingga agak sulit untuk dibaca, dan penempatan kolom Search (pencarian) di bagian berita yang terkesan dikhususkan hanya untuk pencarian atau filter pada tab Berita dan tidak untuk konten keseluruhan (dalam arti kolom search ditaruh pada halaman awal untuk mempermudah akses).  Untuk nilai saya akan memberikan rating 84/100 karena web ini sudah mendukung user interface yang diharapkan meskipun masih ada kekurangan yang mesti diperbaiki kedepannya.


Referensi :










Selasa, 28 Maret 2017

Minggu, 26 Maret 2017

INSTITUSI PENGELOLAHAN WEB

Berikut kajian singkat tentang organisasi-organisasi pengelolahan web yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan internet, khususnya yang masih aktif hingga saat ini, antara lain :

1. World Wide Web Consortium (W3C):
Awalnya dibentuk dari Laboratorium Ilmu Komputer MIT oleh Tim Berners-Lee dan Al-Vezza. W3C saat ini bertangggungjawab terhadap perkembangan dari berbagai protokol dan standar yang terkait dengan Web. Seperti misalnya standarisasi HTML, XML, XHTML dan CSS diatur oleh W3C. Saat ini W3C masih dipimpin oleh Berners-Lee.
Website W3C dapat diakses pada URL:  http://www.w3c.org

2. Internet Engineering Task Force (IETF)
Merupakan badan yang bertanggungjawab terhadap masalah teknis dari perkembangan teknologi internet. IETF bertugas mengkaji berbagai teknologi terkait untuk kemudian distandarkan menjadi sebuah request for comment (RFC). IETF fokus pada evolusi dari internet dan menjamin proses tersebut berjalan dengan smooth.

3. Internet Architecture Board (IAB):
IAB bertanggung jawab dalam  mendefiniskan backbone internet

4. Internet Society (ISOC):
Dibentuk dari berbagai organisasi, pemerintahan, non-profit, komunitas, akademisi maupun para professional. Kelompok ini bertanggungjawab dalam membuat kebijakan tentang internet, dan memantau lembaga lain seperti IETF.

5. The Internet Assigned Authority (IANA) & Internet Network Information Center (InterNIC).
Kelompok ini bertanggung jawab terhadap alokasi alamat IP  dan nama domain.

6. APJII dan PANDI
Dua nama tersebut merupakan institusi yang mengatur pengelolaan internet untuk wilayah Indonesia. Meraka adalah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia)

7. ICANN
singkatan dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 18 September 1998 dan resmi berbadan hukum pada 30 September 1998. Organisasi yang berkantor pusat di Marina Del Rey, California ini ditujukan untuk mengawasi beberapa tugas yang terkait dengan Internet yang sebelumnya dilakukan langsung atas nama pemerintah Amerika Serikat oleh beberapa organisasi lain, terutama Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

ASPEK HUKUM DALAM INTERNET

Aspek hukum dalam internet pemerintah sudah mengeluarkan 2 kebijakan dalam aspek hukum, antara lain :

1. Pada bidang infrastruktur, yakni peraturan hukum tentang telekomunikasi dan penyiaran serta ketentuan tentang frekuensi radio dan orbit satelit.

2. Pada bagian konten (materi), peraturan yang berhubungan dengan pemanfaatan internet sebagai media informasi antaralain tentang perlindungan konsumen, perbankan, asuransi, hak kekayaan intelektuan, pokok pers, ketentuan pidana perdata (kata kuncinya adalah “informasi”).

Meski berbeda, internet ternyata “tunduk” pada ketentuan hukum yang sudah ada (di dunia nyata). Tidak satu ruanganpun di internet yang bebas dari aturan hukum. Kita ambil contoh setelah terjadinya ledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta. Sejauh ini, pada awalnya aturan hukum yang mengatur hal tersebut sudah dinyatakan di dalam UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, khususnya Pasal 21 yang menyebutkan, bahwa penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan dan ketertiban umum. Dalam penjelasannya yang tertera pada UU Telekomunikasi tersebut disebutkan, bahwa penghentian kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi dapat dilakukan oleh pemerintah setelah diperoleh informasi yang patut diduga dengan kuat dan diyakini bahwa penyelenggaraan telekomunikasi tersebut melanggar kepentingan umum, kesusilaan, keamanan , atau ketertiban umum.
Khusus terhadap hal-hal yang terkait dengan larangan untuk dilakukan dan berpeluang menimbulkan rasa tidak suka oleh pihak lain disebutkan di antaranya pada Pasal 27 ayat (4) yang menyebutkan, bahwa :
setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman ; dan Pasal 28 ayat (2) yang menyebutkan, bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Meskipun aturan-aturan hukum dalam pemanfaatan internet yang terkait dengan substansi yang bertentangan dengan keamanan, ketertiban dan kepentingan umum sudah cukup kuat, ini bukan berarti Departemen Kominfo sedemikian mudah memberi peluang kepada aparat penegak hukum untuk menerapkannya secara respresif. Di dalam berbagai kegiatan sosialisasi UU ITE misalnya, Departemen Kominfo selalu menyebutkan, bahwa ada beberapa klausaul baik di dalam UU itu sendiri maupun UU lain yang perlu dipertimbangkan supaya tidak ada abuse of power . Bahwasanya kemudian ada misalnya beberapa situs yang menimbulkan kerisauan publik dan ternyata tetap exist, maka hal itu bukan berarti Departemen Kominfo melakukan pembiaran.

Berikut ini merupakan prinsip dari Departemen Kominfo, antara lain :

1. Tetap mempertimbangkan unsur-unsur multi dimensional (jadi tidak semata-mata masalah teknis belaka).

2. Bersikap bijak namun tegas dan melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum, aparat keamanan dan sejumlah stake holder seperti para blogger (karena di kalangan blogger juga memiliki tata krama yang sangat perlu diapresiasi) misalnya dan berkonsultasi untuk menempuh cara yang paling efektif, efisien dan dengan minimalisasi unsur kegaduhan publik.

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN WEB INSTITUSI

Berikut ini merupakan contoh dari permasalahan dalam pengelolaan web institusi, antara lain :

1. Mendaftarkan Web institusi dengan domain dan atau hosting Gratis-an. Kenapa gratisan jika mampu membayar, secara umum gratisan tidak bisa memberikan jaminan. Misalkan yang baru saja terjadi kasus co.cc Hilang dari Google.

2. Membuat tapi tidak merawat sehingga seolah membiarkan webnya seperti Rumput. Misalkan : ada script web yang error, komentar Spam, hingga tidak tahu kalau website-nya di hack.

3. Tidak mengenalkan website kepada : Semua staff yang ada, kepada Publik, termasuk tidak “menaruh” alamat web dalam Kop Surat Resmi.

4. Menggunakan CMS tapi tidak meng Update, membuat web secara umum mudah banyak Open Source CMS yang bisa digunakan. namun jika lupa mengupdate, bisa jadi web anda “tidak aman”.

5. Tidak menyediakan Form kontak atau Form Kontak tidak berfungsi. Form/kontak “wajib” disediakan terutama untuk mendapatkan feedback dari pengunjung web kita. Sebaiknya menggunakan form kontak dan menyiapkan SDM (bisa Humas/Staff PR) yang siap interaksi dengan pengunjung.

6. Terlalu membiarkan form bebas tanpa Moderasi (Buku Tamu, Komentar, dll). Wesbite Intitusi berbeda dengan blog, pada Blog hal ini umunya tidak bermasalaha asal pemilik rajin melihat dan menyeleksi keomentar yang ada. Banyak dijumpak Buku tamu wesbite penuh dengan : Spam, Iklan, promosi, dll.

7. Menulis Email kontak di Web secara Full, Hal ini bagus namun dimungkinan mengundang Spam. Sehingga email kita bisa “kebanjiran” sampah email (Spam). Sangat susah jika email kita sudah terkena Spam. Solusi Kontak sebaiknay menggunakan Form kontak.

8. Menyerahkan semuanya pada seseorang, termasuk pengeloaan domain website. Banyak kasus ketika “pengelola domain” pindah (resign/missing) , Pengaturan Domain tidak serahkan pada pemilik. Atau kasus lain pengelola domain tidak bisa dihubungi lagi.

9. Punya Domain Website tetapi tidak menggunakan Email dengan Domain Institusi untuk Komunikasi Resmi. Mungkin masih ingat kasus Komis8 at yahoo.comdomain/web yang terlihat lucu dan mengundang pertanyaan Publik. Apakah anda akan mengikuti jejak Meraka?

10. Di beri masukan tetapi tidak merespon. Seorang pengelola Web/domain sewajarnya juga bertanggung jawab memonitor dan mengelola Sub Domain dibawahnya (jika ada). Jika punya web umumnya kontak masuk akan melalui Email, sehingga cek Isi web dan email seharusnya menjadi pekerjaan rutin.

PRINSIP DALAM MEMBUAT WEB

Berikut ini merupakan prinsip dalam membuat web, antara lain :

1. Jangan membuat user berpikir terlalu lama, maksudnya disini suatu halaman website harus jelas dan dapat memberikan informasi yang mudah untuk dimengerti serta meminimalkan atau menghilangkan bagian-bagian pada website yang dapat membuat user terus bertanya. Salah satu hal yang dapat membantu user betah diwebsite adalah membuat struktur yang jelas seperti memberikan petunjuk lewat gambar, link yang mudah dimengerti sehingga dapat memberikan arahan yang baik terhadap apa yang dapat dilakukan user diwebsite tersebut.

2. Jangan menyia-nyiakan kesabaran user, dijelaskan bahwa jika kita ingin menawarkan user untuk memanfaatkan layanan website anda jangan sekali-kali membuat ribet, dalam artian bahwa user melakukan sedikit aksi untuk mencoba layanan Anda. Salah satu contohnya adalah  jangan menyediakan halaman pengisian yang panjang untuk user.

3. Kelola fokus perhatian user, maksudnya disini lebih difokuskan dapat menarik perhatian user lebih banyak daripada yang lainnya. Sebagai contoh gambar lebih menarik daripada teks, sama seperti kalimat dengan tulisan yang ditebalkan lebih menarik daripada teks yang biasa.

4. Paparkan fitur yang ada dengan baik, sebagai contoh dengan memaparkan fitur untuk membimbing user dalam langkah-langkah sebelum mencapai tujuan akhir memperoleh program gratis, akan lebih memberikan gambaran besar bagi user mengenai apa yang harus dilakukannya dan mengapa harus melakukannya.

5. Menggunakan kalimat efektif, maksudnya disini adalah tulisan promosi yang panjang tidak akan dibaca user, kemudian bahasa-bahasa yang sulit dimengerti juga akan diabaikan. Hal-hal ini membuat pesan menjadi tidak tersampaikan dengan baik. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah membuat tulisan secara singkat, padat, kategorikan layout dengan baik seperti memadukan warna, gambar, penekanan pada tulisan dan kejelasan.

6. Pertahankan kesederhanaan, maksudnya disini adalah salah satu tujuan utama dari design website. Jarang sekali user yang datang ke website hanya untuk menikmati designnya saja, yang lebih utama adalah bagaimana mereka mencari informasi yang berguna, sehingga kesederhanaan sangat penting disini daripada kompleksitas pada design website.

7. Jangan takut pada bagian tertentu yang kosong, maksudnya disini website-website yang ada menjejalkan seluruh informasi kepada user sehingga seluruh halaman penuh berisi informasi diberbagai sisinya. Hal ini bukan saja mengganggu, tapi juga buruk karena user juga malas membaca demikian banyak informasi yang belum tentu berguna buat mereka.

8. Komunikasikan secara efektif dengan “bahasa yang mudah”, maksudnya disini kita harus perhatikan struktur konsep yang jelas dan konsisten, konsisten dari segi tampilan layout, navigasi dan sebagainya diseluruh elemen website.

9. Gunakan standar elemen yang telah dikenal, maksudnya disini dengan memanfaatkan standar-standar elemen seperti ini sangatlah berguna sehingga mengurangi hal-hal yang dapat menyulitkan user untuk memahami bagaimana sesuatu dapat bekerja.

10. Lakukan tes pada awal-awal dan sesering mungkin, maksudnya disini prinsip ini disebut juga sebagai TETO (Test Early, Test Often) yang biasanya diterapkan pada proyek web design sebagai tes untuk penggunaan. Tujuannya adalah untuk mencari masalah-masalah signifikan dan juga masalah yang berkaitan dengan layout.

Serangan yang kemungkinan terjadi dalam pengelolaan web institusi, antara lain :

1. Kasus pada Syrian Internet Army

The Syrian Electronic Army (SEA), atau juga dikenal sebagai Syrian Electronic Soldiers, adalah kumpulan hacker komputer yang mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menggunakan serangan denial of service, perusakan, dan metode lainnya, terutama menargetkan kelompok oposisi politik dan situs barat, termasuk organisasi berita dan kelompok hak asasi manusia. Tentara Elektronik Suriah adalah publik pertama, tentara maya di dunia Arab untuk secara terbuka melancarkan serangan cyber pada lawan-lawannya, meskipun sifat yang tepat dari hubungan dengan pemerintah Suriah tidak jelas.
Serangan elektronik (peretasan) terhadap web site barat dapat menjadi salah satunya dan pembenaran untuk tindakan balasan ke pihak Suriah. Walau tidak dapat menjadi pembenaran untuk invasi militer, tapi hal ini dapat membuka front perang cyber secara besar-besaran, yang mungkin saja akan diakhiri oleh invasi militer.
Hanya saja, perlu diamati dengan cermat pernyataan para pejabat anggota NATO di media, bahwa mereka cenderung kompak. Berbeda dengan kondisi tahun 2003, dimana struktur komando NATO terpecah, karena Perancis dan Jerman menentang invasi ke Irak, hal itu tidak terjadi pada kasus Suriah.
Jika memang situasi semakin memanas, bukannya tidak mungkin NATO akan memutuskan invasi militer, seperti yang terjadi pada kasus Lybia. Di sisi lain, pihak Rusia dan China, sebagai anggota tetap dewan keamanan PBB, selalu secara tegas menolak setiap ide pihak barat untuk melakukan invasi militer.
Hanya saja, apakah veto Rusia dan China bisa mencegah invasi, hal itu adalah tanda tanya besar. Veto mereka terbukti tidak efektif dalam mencegah invasi Amerika Serikat dan Inggris ke Irak pada tahun 2003.
Satu hal yang perlu dicatat, bahwa jika memang akhirnya invasi terjadi, maka semua itu dimulai dengan perang cyber, yang sudah terjadi sejak tahun 2011.
Bagaimanapun, kita semua tidak pernah setuju akan terjadinya perang, karena sudah pasti akan jatuh korban rakyat/sipil yang tidak berdosa. Meletakkan senjata dan maju ke meja perundingan selalu adalah solusi yang terbaik bagi semua pihak.

2. Password Attack

Password Attack adalah usaha penerobosan suatu sistem jaringan dengan cara memperoleh password dari jaringan tersebut.

3. Merusak File Server

Protokol-protokol untuk transportasi data tulang punggung dari internet adalah tingkat TCP (TCP Level) yang mempunyai kemampuan dengan mekanisme untuk baca/tulis antar pada [jaringan dan host. Attacker bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk mendapatkan akses ke direktori file.Tergantung pada OS (Operting System) yang digunakan, attacker bisa meng extrack informasi tentang jaringan, sharingprivileges  nama dan lokasi dari user dan groups, dan spesifikasi dari aplikasi atau banner (nama dan versi software).

4. Deface Web Server

Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun Web Server ada lima macam :
1. Buffer overflows,
2. Httpd,
3. Bypasses,
4. Cross scripting,
5. Web kode vulnerabilities, dan
6. URL floods.

HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena attacker menambahkan error pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak kakter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai.

Beberapa feature dari HTTPD bisa digunakan untuk menciptakan HTTPD bypass, memberi akses ke server menggunakan fungsi logging. Dengan cara ini, sebuah halaman web bisa diakses dan diganti tanpa dicatat oleh web server. Cara ini sering digunakan oleh para cracker, hacktivis dan cyber vandals untuk mendeface website. Sedangkan kerawanan pada script  web bisa terjadi pada semua bahasa pemrograman web  dan semua ekstensi aplikasi, termasuk VB, Visual C++, ASP, TCL, Perl, PHP, XML, CGI, dan Coldfusion. Pada dasarnya, attacker akan mengexploitasi kelemahan dari sebuah aplikasi, seperti CGI script yang tidak memeriksa input atau kerawanan pada IIS RDS pada showkode.


Referensi :
http://dalintaa.blogspot.co.id/2013/05/pengelolaan-web.html
https://pandanwulan.wordpress.com/2013/05/09/institusi-pengelolaan-internet-atau-web-termasuk-aspek-hukum-dan-etikanya/
https://aswendy.wordpress.com/2014/04/23/pengelolaan-web/