Pada
awal sejarah film, para sineas semacam Lumiere film yang dibuatnya hanya
berkonsep merekam kenyataan yang ada, seperti para pekerja pabrik yang
meninggalkan aktifitasnya, suatu peristiwa yang direkamnya tanpa menceritakan
kisa apapun atau suatu cerita yang telah direncanakan. Tetapi beberapa tahun
kemudian oleh George Milles mengubah kenyataan yang naïf itu menjadi suatu
kisah yang dibumbui oleh fantasi yang menarik. Hasil dari olahan Milles dari
kenyataan menjdi suatu tontonan yang penuh dengan dunia impian. Seiring dengan
perkembangan populernya aliran “Surealisme”, yaitu sebuah aliran dalam dunia
kesenirupaan yang berkonsep pada takbir mimpi dengan dipenuhi oleh daya fantasi
itu, maka perkembangan film tak lepas dari pengaruhnya, Berbagai macam konsep
cerita yang berbau fantasi tercipta hingga Amerika dibawah sentuhan pemikiran
dan tangan Edwin. S terlahir teknologi editing sejajar (parallel editing) dan
teknologi penciptaan gambar bergerak semakin sempurna ketika D.W.Grith
di tahun 1903 menciptakan teknik pengambilan gambar melalui kamera dengan nama Close Up, Tracking dan Planning sehingga hasil gambar yang
terbidik menjadi semakain dinamis. Aliran
Surialisme yang berkonsep menguak takbir mimpi kedalam bentuk-bentuk fantasi
telah mempengaruhi konsep pembuatan film fantasi.
Perkembangan film di abad 21 mengalami
perubahan yang spektakuler, ketika unsur teknologi menjadi bagian penting dalam
proses produksi sebuah film. Seiring dengan perkembangan komputer mengarah pada
digitalisasi, maka program-program yang mendukung dalam proses produksi film
telah tercipta seperti program editing, Animasi, Audio, bahkan special efek
yang menghasilkan efek-efek gambar yang manajubkanpun tersedia, maka film yang
akan terciptapun hasilnya luar biasa. Kwalitas gambar semakin jernih ketika teknik
digital kamera mengambil alih teknik manual, dengan hadirnya kamera yang
berbasis 3 CCD sehingga output gambar per frame
hasil rekaman menjadi lebih besar diantaranya 720 X 480 pixel sebuah
frame film berkwalitas digital menggeser
tekniklogi sebelumnya yang mampu menghasilkan frame film 320 X 240 Pixel.
Dari
perkembangan teknologi yang begitu drastis tersebut, terutama peralatan yang
dipakai dalam proses produksi dengan sumber manusia yang handal, maka
karya-karya yang fantastis dan enak ditontonpun dapat tercipta. Keberhasilan
sebuah film tidak ditentukan oleh ceritanya saja, akan tetapi unsur-unsur yang
terkait dalam proses produksi sebuah film diantaranya produser, sutradara,
penulis skenario, panata kamera, penata artistik, penata musik, penata suara
dan editing dapat menyatu dalam proses produksinya, bersinergis satu dengan
yang lainnya serta saling mengerti masing-masing yang menjadi tanggung
jawabnya.
Jenis-Jenis Film
Ada
beberapa jenis film yang beredar dipasaran dengan berbagai kriteria serta
aturan masing-masing. Beberapa jenis film tersebut masingmasing mempunyai
tujuan dan fungsi sendiri-sendiri diantaranya :
1.
Film
Dokumenter (Documentary Films)
Film
dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai
macam tujuan. Namun harus diakui, bahwa film dukumenter tak lepas dari tujuan
dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan informasi, pendidikan dan
propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.
Dewasa ini film
dokumenter
menjadi trend
tersendiri dalam perfilman dunia. Para pembuat film dokumenter bisa
bereksperimen dan belajar banyak hal ketika terlibat proses produksi sebuah
film dokumenter. Suatu perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi film
dokumenter juga meraup keuntungan yang cukup memuaskan, misalnya film-film
dokumenter yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi dunia diantaranya National Geographic, Animal Planet,
serta Discovery Channel yang mantap
menyiarkan film-film dokomenter tentang masalah alam dan kebudayaan serta
teknologi.
2.
Film Cerita Pendek (Short Films)
Film
cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Pada kelompok tertentu film
cerita pendek dipakai untuk bereksperimen dan merupakan batu loncatan agar
memahami segala hal tentang dunia film sebelum kelompok tersebut membuat film
cerita panjang. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa
jurusan film atau orang/ kelompok yang menyenangi dunia film sebagai tahap
latihan. Selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk
konsumsi acara televisi.
3.
Film Cerita Panjang (FeatureLength
Films)
Film
cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini
merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan
umum. Filmfilm jenis ini mempunyai durasi 60 menit ke atas, umumnya berdurasi
sekitar 100-120 menit. Film-film produksi Amerika merupakan jenis film ini.
Bahkan film-film tertentu atau film kolosal durasinya biasanya mencapai lebih
kurang 180 menit seperti film produksi India yang kaya dengan nyayiannya.
4.
Film
Profile Perusahaan (Corporate Profile)
Film
jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu misalnya memperkenalkan suatu
perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik. Misalkan tayangan “Usaha Anda” yang disiarkan oleh SCTV.
Selain itu filmfilm jenis ini sering
dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau
kelompok tententu.
5.
Film
Iklan Televisi (TV Commercial)
Film
jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik
tentang suatu produk (Iklan Produk) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan
Masyarakat). Iklan produk biasanya menampilkan suatu produk yang diiklankan
secara eksplisit, artinya ada stimulus audio visual yang menjelaskan dari produk
tersebut secara langsung. Sedangkan iklan layanan masyarakat, menginfor-masikan
kepedulian produsen terhadap kejadian fenomena sosial yang diangkat sebagai
topik iklan, sehingga tampilan produk tersirat secara implisit.
6.
Film Program Televisi (TV Programme)
Film
jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi
oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan PH. Secara umum program
televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu film cerita dan film non cerita. Jenis
cerita terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non fiksi. Kelompok cerita fiksi
memproduksi film serial (sinetron dan FTV) sedangkan kelompok cerita non fiksi
memproduksi film dokumenter, pendidikan, profile, Quiz dan sejenisnya serta
berita.
7.
Film Video Clip (Music Video)
Film
Video Clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk
memasarkan produknya lewat medium televisi. Jenis ini biasanya durasinya
singkat berdasarkan panjang lagunya. Jenis ini dipopulerkan pertama kali oleh
MTV pada tahun 1981. Di Indonesia film jenis ini berkembang secara cepat dan
mempunyai aliran tersendiri seiring dengan bertambahnya stasiun televisi.
Bahkan ada rumah produksi yang telah berkonsentrasi khusus menggarap jenis film
ini.
Casino Near Jackson, MS - Mapyro
BalasHapusGet directions, reviews and information for Casino Near 김포 출장샵 Jackson, MS. Casino Near 여주 출장샵 Jackson, MS 38664, United States Mapysro is the only 경상남도 출장샵 place 나주 출장안마 in Mississippi with a 김천 출장안마 casino.