Senin, 14 Januari 2019

Webserver DHCP


Pada jaringan diatas merupakan proses awal dari pembuatan webserver dengan menggunakan Cisco Packet Tracer. Dalam proses diatas terdapat 1 buah Server, 1 Switch, dan 4 buah PC. Langkah selanjutnya kita sambungkan masing-masing komponen dengan menggunakan kabel Straight. Dimana pada proses ini masing-masing komponen IP Addressnya masih belum bernilai (kosong).


Selanjutnya pada Server 0 kita masukan IP Address yakni 192.168.11.1 dan Subnet Mask 255.255.255.248 dengan default Gateway 192.168.11.6. Pada IP Configurasinya dengan menggunakan IP Static.


Langkah berikutnya yakni pada PC 0 dengan memasukan IP Address 192.168.11.2 dan Subnet Mask 255.255.255.248 dan Default Gateway 192.168.11.6 dimana default Gateway berfungsi memanggil server nantinya.


Langkah berikutnya yakni pada PC 1 dengan memasukan IP Address 192.168.11.3 dan Subnet Mask 255.255.255.248 dan Default Gateway 192.168.11.6 dimana default Gateway berfungsi memanggil server nantinya.


Langkah selanjutnya yakni pada PC 2 dengan memasukan IP Address 192.168.11.4 dan Subnet Mask 255.255.255.248 dan Default Gateway 192.168.11.6 dimana default Gateway berfungsi memanggil server nantinya.


Langkah selanjutnya yakni pada PC 3 dengan memasukan IP Address 192.168.11.5 dan Subnet Mask 255.255.255.248 dan Default Gateway 192.168.11.6 dimana default Gateway berfungsi memanggil server nantinya.

 Setelah memasukan alamat IP, selanjutnya setting server 0 untuk mengkoneksikan webserver. Kita pilih Service lalu DHCP (on). Dengan Pool name serverPool dan Default Gateway 192.168.11.6 dan DNS Server 0.0.0.0. Pada Start IP Address dengan memasukan 192.168.11.0 dan Subnet Mask 255.255.255.248. Setelah kita setting maka kita mulai mencoba membuka webserver dari PC 0 ke PC 2.

Gambar diatas merupakan contoh Webserver dengan DHCP yang sudah bisa dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar